Monday, December 4, 2017

Jaran kepang : salah satu kesenian nusantara yang tetap lestari



Jaran kepang merupakan salah satu kesenian nusantara yang masih cukup banyak ditemui di Indonesia. Salah satu daerah yang masih melestarikan kebudayaan ini salah satunya ada di daerah kabupaten Temanggung propinsi  Jawa tengah. Kesenian ini masih cukup sering dipertunjukan ketika warga sedang ada hajatan. 


 1. Pertunjukan jaran kepang.


Di daerah ini juga ada beberapa paguyuban yang melestarikan kesenian ini. Melalui paguyuban ini proses regenerasi pun terus dilakukan untuk meneruskan kesenian ini ke generasi muda agar tidak punah. Anak muda ikut dilibatkan dalam pertunjukan untuk terus melatih kemampuan dalam pertunjukan.
 


 2. Pertunjukan anak - anak.

Dalam pertunjukan kesenian ini juga ditampilkan beberapa tokoh lain. Seperti misalnya leak muncul dalam beberapa sesi pertunjukan. Ada juga sosok lengger yang memberi nuansa berbeda dalam pertunjukan. Kesemuanya ditujukan agar pertunjukan lebih menarik dan mengundang banyak warga untuk datang menonton dan menjaga animo warga agar tetap antusias dengan pertunjukan tersebut.

 3. Leak dan lengger saat pertunjukan.

Friday, August 18, 2017

Situs liyangan : menapaki sisa - sisa peradaban maju masa lampau.

Situs liyangan : menapaki sisa - sisa peradaban maju masa lampau.

Candi Liyangan adalah situs purbakala berupa candi dan kawasan permukiman di lereng timur Gunung Sindoro, tepatnya di permukiman warga Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, berjarak sekitar 20 kilometer arah barat laut dari kota Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Situs ini baru ditemukan pada tahun 2008.
Penemuan pertama berupa talud, yoni, arca, dan batu-batu candi. Penemuan selanjutnya sebuah bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan di atasnya terdapat sebuah yoni yang unik, tidak seperti umumnya, karena yoni ini memiliki tiga lubang. Penelitian dan penggalian lebih lanjut dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada 2010 dan 2011 menyimpulkan bahwa situs tersebut bukan merupakan candi besar tetapi sebuah perdusunan Mataram Kuno. Berdasar gambaran hasil survei penjajakan Balai Arkeologi Yogyakarta menyimpulkan bahwa Situs Liyangan merupakan situs dengan karakter kompleks; indikasi sebagai situs permukiman, situs ritual, sekaligus situs pertanian.(sumber : wikipedia)



 Gambar. Kompleks situs liyangan.
Terdapat jalan yang cukup lebar diantara rumah - rumah dan setiap rumah memiliki pagar atau gerbang serta terdapat sistem irigasi. Selain perkampungan peradaban ini juga telah mengenal sistem pertanian dengan ditemukannya bahan makanan seperti padi. kemudian terdapat gerabah untuk keperluan sehari - hari.


Gambar. Salah satu candi yang mulai nampak tersusun. 
Kawasan situs liyangan cukup luas namun belum semua terlihat karena masih dalam proses penggalian dan sebagian masih merupakan tempat penambangan pasir warga. Berada disini seperti berada pada perkampungan modern pada masa lampau. Meski yang nampak hanya sebuah reruntuhan namun kita bisa merasakan peradaban yang maju pada jamannya seperti yang masih bisa terlihat sekarang.



Gambar. Bebatuan candi yang belum tertata.
Meski tidak bisa melihat peradaban yang utuh namun kita bisa berbangga dengan warisan leluhur yang telah membuat peradaban yang maju pada jamannya. Serta menjadi pondasi peradaban - peradaban selanjutnya yang masih bisa kita gunakan hingga sekarang.